Sabtu, 04 April 2015

PGRI Cabang Departemen Agama Kabupaten Bantaeng

PGRI Cabang Departemen Agama Kabupaten Bantaeng
Langkah Kongkrit  Nurdin Abdullah Membangun Kota Bantaeng

Nurdin Abdullah adalah salah satu kepala daerah terbaik yang ada di Indonesia. Segudang penghargaan ditorehkannya membuat orang berdecak kagum akan prestasinya. Banyak orang yang kemudian penasaran dengan kiat-kiat dan strategi beliau dalam mengelola Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan sehingga mengalami kemajuan yang signifikan. Dari sederetan prestasi Beliau, saya paparkan beberapa hal kiprah nyata yang belum banyak diketahui orang.
Sayang Pada Anak-Anak Kecil
Dikalangan anak-anak kecil Bantaeng, Pak Nurdin terkenal dengan sebutan Bupati Pulpen. Hal ini dikarenakan Pak Nurdin kadang menyiapkan beberapa buah pulpen untuk anak-anak kecil setiap berpergian ke sudut –sudut kota Bantaeng. Untuk mendapatkan pulpen tersebut tidaklah mudah karena harus menjawab tantangan yang diberikan. Tantangannya yaituharus menghapalkan Pancasila secara lengkap dan tidak boleh ada satu kata yang salah atau terlewatkan. Hal inilah yang membuat anak-anak di Kota Bantaeng terpacu untuk menghapal Pancasila. Kabar ini pun tersiar seantero kota Bantaeng sehingga setiap blusukan , beliau akan dikerubungi anak-anak kecil dan melapor bahwa mereka sudah hapal Pancasila.Saya pun penasaran mengapa harus tantangannya yaitu menghapalkan Pancasila. Selidik punya selidik, hal ini dilakukan sebagai bentukkeprihatinannya pada anak-anak yang kala itu tak tahu bunyi dasar negara Indonesia.
Selain itu, kolam renang berstandar internasional yang dibangun beliau ternyata dilatarbelakangi rasa kecintaannya pada anak-anak kecil. Dahulu, banyaknya kejadian anak-anak Bantaeng yang terseret arus ketika berenang di pantai. Mantan Direktur Maruki Internasional ini memfasilitasi mereka mendapatkan area bermain air yang nyaman.Hal inilah yang membuat Pak Nurdin tidak hanya dikenal di kalangan orang dewasa saja tetapi dikalangan anak kecil.
Percaya pada Kinerja Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Kebanyakan orang berpandangan bahwa anggota TNI hanya bisa diandalkan tenaganya untuk mengamankan negara. Berbeda dengan beliau yang percaya bahwa selain tenaga, pemikiran para anggota TNI juga bisa diandalkan. Buktinya yaitu anggota TNI dilibatkan secara penuh dalam pembangunan beberapa kios di daerah Pantai Seruni. Awalnya, Pak Nurdin kecewa dengan salah satu dinas yang menganggarkan pembangunannya sebesar 450 juta. Pak Nurdin menilai itu terlalu besar. Beliau lalu memutar otak dan mencoba meminta bantuan kepada anggota TNI untuk mengkalkulasi anggarannya. Ternyata dari hasil perhitungan, anggarannya hanya 190 juta. Ini berarti berbeda 260 juta dengan anggaran awal. Beliau pun mengamanatkan para anggota TNI untuk mengeksekusinya. Namun dasar birokrasi yang ribet, pada awalnya pembangunannya mengalami kendala karena dinas tersebut menilai pembangunannya tak sesuai prosedur dan tidak masuk akal jika dikelola TNI. Pak Nurdin bersikeras tetap dikelola TNI demi menghemat anggaran daerah. Setelah melalui beberapa bulan, kios-kios tersebut selesai dibangun dan anggarannya pas sesuai yang direncanakan. Banyak yang tak percaya bahwa anggaran kios-kior yang indah tersebut hanya menghabiskan anggaran sebesar 190 juta.
Inilah hebatnya Pak Nurdin yang punya kemampuan hebat dalam memilih orang-orang yang cerdas dan berkompeten. Hal ini juga mematahkan paradigma selama ini bahwa anggota TNI hanya bisa diandalkan kekuatannya dalam menjaga keamanan negara tetapi juga bisa dilibatkan dalam setiap perencanaan karena mereka memilikipemikiran dan daya kalkulasi yang kritis dan tepat sasaran.
Memberdayakan Masyarakat pesisir
Salah satu prioritas masalah yang beliau ingin selesaikan yaitu menyangkut masyarakat pesisir. Pesisir di Kabupaten Bantaeng dinilai sebagai kantong kemiskinan. Seringkali masyarakat pesisir membutuhkan dana segar untuk meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun karena kondisi kehidupan yang pas-pasan sehingga mereka sulit mengakses sektor perbankan. Perbankan tak berani pula memberikan pinjaman tanpa ada jaminan atau anggunan dari pihak peminjam. Hal inilah yang membuat masyarakat pesisir terpaksa lari ke rentenir. Masalahnya tak selesai disitu karenapara rentenir rupanya menerapkan syarat-syarat yang memberatkan dan biaya bunga yang tinggi.
Berangkat dari permasalahan inilah yang membuat Pak Nurdin meluncurkan program 3 milliar kepada dinas koperasi untuk memberikan kredit tanpa bunga, tanpa anggunan. Masyarakat pesisir akhirnya bisa bernafas lega dalam menjalankan kegaiatannya sehari-hari. Sejak digulirkannya program ini, banyak masyarakat pesisir yang terbantu dan dapat mengembangkan ide-ide kreatifnya. Terbukti, ada banyak industri kreatif hasil kreasi masyarakat pesisir kota Bantaeng antara lain stik keju rumput laut, permen rumput laut, selai rumput laut dan masih banyak lagi.
Sejak pemerintahan Pak Nurdin Abdullah, Bantaeng banyak berbenah terutama dari sektor pariwisata, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Semoga kedepannya banyak Nurdin-Nurdin lainnya yang punya kapasitas kepemimpinan seperti beliau. Dan akhirnya harapan karya produktif Nurdin Abdullah dari Bantaeng menuju karya nyata untuk Sulawesi Selatan yang lebih baik. Ku berharap setelah DR adalah Prof. Amin Ya Rabbal Alamin. 
(Oleh Muhammad Yusuf, S.Ag.  M.Pd.)